Risikoyang ditimbulkan baik berupa risiko terhadap lingkungan maupun risiko terhadap para pekerja selama melakukan aktivitas penambangan. Faktor risiko yang biasa ditemui diantaranya ledakan, longsoran, kebakaran. Risiko lain dari aktivitas penambangan adalah terjadinya kecelakaan kerja yang melibatkan alat berat dengan kendaraan kecil.
Tips Keselamatan Mengoperasikan Alat Berat di TambangTips Mengoperasikan Alat Berat Tambang – Dalam bekerja di proyek industri, seperti di pertambangan sangat diperlukan alat berat untuk memudahkan pekerja agar selesai tepat waktu. Namun di balik penggunaan alat berat tersebut, terkadang banyak kendala yang terjadi. Agar terhindar dari kendala tersebut, terdapat beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan ketika mengoperasikan alat berat, di antaranya prosedur pengoperasian alat berat, aspek keselamatan dalam bekerja, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki operator, sampai pemeriksaan dan pemeliharaan alat di bawah ini beberapa tips bagi kamu operator tambang yang mengoperasikan alat berat agar selamat dan terhindar dari kecelakaan Melakukan Survey Area KerjaSebelum mengoperasikan alat berat, pastikan supervisor telah melaksanakan pengamatan dan inspeksi di area kerja di pertambangan serta mengkomunikasikan rencana kerja kepada seluruh anggota yang terlibat. Pastikan semua anggota telah mendapatkan izin kerja dalam melaksanakan pekerjaan di area tersebut. Hal yang tak boleh terlupakan adalah memastikan area kerja telah aman dari kemungkinan kondisi lingkungan yang memicu bahaya. Melakukan Persiapan Sebelum Mengoperasikan Alat Berat Periksa kondisi serta kelayakan alat berat dengan menyesuaikan formulir pemeriksaan. Apabila menemukan kerusakan, segera laporkan dan lakukan perbaikan. Untuk menghindari operator tergelincir ketika akan menaiki alat berat, selalu bersihkan anak tangga dan pegangan dari minyak, lumpur, maupun kotoran lain yang menyebabkan permukaannya licin. Pentingnya Safety Sign Ketika Mengoperasikan Alat Berat Pastikan kamu telah memeriksa sekeliling area kerja, khususnya jika kemungkinan terdapat pekerja lain atau alat berat lain, dapat membunyikan klakson sebagai tanda sebelum kendaraan bergerak. Pastikan radio komunikasi alat berat dalam keadaan aktif selama bila tidak tersedia radio, kamu dapat menggunakan sinyal tangan spotter. Di sinilah pentingnya safety sign berwujud poster sebagai panduan memahami isyarat tangan spotter. Safety poster dapat dipasang di area kerja sehingga pekerja dapat memahaminya dengan baik. Parkirkan Kendaraan setelah Mengoperasikan Alat Berat Setelah menggunakan alat berat untuk bekerja, parkirkan alat berat di lokasi dengan permukaan datar dan aman. Sebelum meninggalkan alat, sebaiknya bersihkan kabin operator terlebih dahulu sambil mengamati panel indikator. Sekali lagi, periksa kembali semua sistem pengaman yang terdapat pada alat berat dan pastikan alat berat dalam kondisi aman. Jika pekerjaanmu telah berakhir, bisa langsung serahkan kunci kontak alat berat pada dia beberapa tips untuk kamu yang bekerja sebagai operator pertambangan. Pekerjaan menggunakan alat berat memiliki risiko kecelakaan sangat tinggi, maka dari itu dengan menerapkan pentingnya safety sign berada di tempat kerja bisa membuatmu selamat saat bekerja dan terhindar dari kecelakaan. alatberat. Penelitian dilakukan pada operator alat berat di 3 tambang batubara di Kalimantan (2 area di Kalimantan Timur dan 1 area di Kalimantan Selatan), melibatkan 353 operator alat berat yang bekerja de-ngan 3 sif. Hasilnya menunjukkan bahwa keluhan kelelahan semakin ting-gi dengan meningkatnya usia, lama kerja, dan kerja pada sif 3 (malam

Kompas TV video vod Kamis, 9 Maret 2023 1800 WIB RIAU, - Dua pekerja perusahaan kapal, di kawasan PT Alusteel Shipyard, Tanjung Ucang, Batam, Kepulauan Riau, meninggal dunia, setelah tertabrak buldozer di area perusahaan. Dari rekaman video CCTV, dua pekerja sedang berbincang di dekat mobil pick up yang diduga mogok di area kawasan galangan kapal, Tanjung Ucang, Batam, Kepulauan Riau. Baca Juga Update Korban Longsor Natuna, BNPB 21 Orang Tewas, 33 Korban Lainnya Masih Dicari Namun saat buldozer berwarna kuning melintas, tiba-tiba tidak kuat melaju, di jalur tanjakan. Alat berat ini justru melaju turun, dan menabrak kedua pekerja dan mobil. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan, diduga ada kesalahan dan kelalaian operator, sehingga merenggut nyawa orang lain. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA

AlamiKecelakaan Kerja, Seorang Pekerja Tambang di Paser Meninggal, Kepala Terbentur Alat Berat 1 hari lalu. BSU BPJS Ketenagakerjaan 2022 Kapan Cair? Catat Jadwal dan Kriteria Pencairan.
76 Kecelakaan Tambang link webinar dimaksud Mohon maaf, hanya bermaksud meluruskan. Kepala Teknik Tambang, KTBT dan PTL – Siapa mereka Kecelakaan Tambang Kecelakaan Tambang – Penggolongan Cidera dan Penanggung jawab Operasional PJO Tambang BATUBARA TERBESAR di INDONESIA Tambang EMAS TERBESAR di INDONESIA Kepala Teknik Tambang, KTBT dan PTL – Siapa mereka Kecelakaan Tambang PT FREEPORT INDONESIA – Dumping Dekat Tebing PT FREEPORT INDONESIA – Dump Truck Monster Vs Land Cruiser Tambang Emas Sulawesi Utara – J Resources Bolaang Mongondow Dump Truck Terbalik Akibat Undumping Salah Tambang Granit Tambang Batubara Kaltim – Drone View Jalan Tambang dan Peraturannya Kemiringan Grade Jalan Tambang dan Peraturannya P2H Alat Berat Tambang dan Peraturannya Alat Berat Tambang – HD785 Vs CAT777 Semoga bermanfaat Dunia Tambang Kita Horas Pasaribu dunia tambang kita,horas pasaribu,tambang batubara,tambang emas,tambang granit,pt freeport indonesia,tambang batubara terbesar,tambang emas terbesar,tambang batubara kaltim,kemiringan jalan tambang,jalan tambang,p2h alat berat tambang,alat berat tambang,kemiringan jalan,dump truck,komatsu HD785,Cat777,united tractors,Kepala Teknik Tambang – Meluruskan Materi Webinar Part 1,kepala teknik tambang,Kepala Teknik Tambang,kecelakaan tambang Source
Source: Google Image. Selain cidera berat dan kecelakaan yang berakibat fatal, Peristiwa Berbahaya juga wajib dilaporkan oleh Kepala Teknik Tambang kepada Kepala Inspektur Tambang sesegera mungkin.Pada pasal 44 Kepmen 555K Tahun 1995 mengenai keselamatan dan kesehatan kerja disebutkan beberapa jenis peristiwa berbahaya, yaitu : February 2023 Informasi Untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan, pastikan para pekerja menerapkan keselamatan kerja di tambang yang patut diketahui selengkapnya disini. Dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, perlu menjadi catatan khusus bahwa pekerjaan dibidang pertambangan memang memiliki resiko yang tinggi untuk terjadi kecelakaan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, tercatat total 104 kecelakaan tambang di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut mengalami penurunan 28,28% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 145 kejadian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari tahun sebelumnya kesadaran tingkat keamanan dan keselamatan para pekerja tambang masih mulai terbenahi walau belum sepenuhnya cukup baik. Oleh sebab itu guna meminimalisir terjadinya kecelakaan tambang, pihak kementerian ESDM mewajibkan para perusahaan pertambangan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Pertambangan SMK3P di seluruh prosedur sektor pekerjaan yang ada. 6 Poin Keselamatan Kerja di Tambang1. Mensosialisasikan ke seluruh staff pekerja2. Standarisasi perlengkapan & peralataan kerja3. Pengadaan prasarana darurat4. Pemantauan lingkungan kerja5. Program sertifikasi karyawan6. Menjamin keselamatan tamuPenutup 6 Poin Keselamatan Kerja di Tambang Mengingat daerah pertambangan melingkupi medan curam serta penggunaan alat berat, benar saja resiko kecelakaan yang mengintai dapat terjadi seaktu-waktu jika pekerja lalai. Hadirnya K3 Pertambangan setidaknya dapat menjamin keamanan pekerja tambang sehingga selamat dari kecelakaan dengan cara menetapkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Baca juga 5 Kriteria Kecelakaan Tambang Apa Saja? Cek Disini Berikut ini beberapa poin yang dapat diterapkan untuk menjamin keselamatan kerja di area pertambangan, diantaranya 1. Mensosialisasikan ke seluruh staff pekerja Perlu digarisbawahi bahwa kebijakan K3 tidak semuanya dapat dipahami oleh para pekerja atau staff. Maka dari itu, rasanya cukup penting untuk mengadakan sosialisasi dari perusahaan untuk menjelaskan secara rinci terkait pentingnya K3. Dengan demikian, para pekerja mampu menjalankan pekerjaan dengan implementasi keselamatan dari sosialisasi K3. 2. Standarisasi perlengkapan & peralataan kerja Selain memberikan pemahaman pada staff atau pekerja, tidak lupa perusahaan harus memberikan saranan keamanan yang baik, dimulai dari standarisasi perlengkapan dan peralatan kerja harus sesuai dengan SNI. Hal ini penting untuk meminimalisir adanya kecelakaan kerja karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan stkamur yang sudah ditetapkan kementrian. Saat ini Stkamur Nasional Indonesia SNI dapat dijadikan patokan minimum sebagai parameter apakah perusahaan sudah memiliki perlengkapan yang stkamur. 3. Pengadaan prasarana darurat Jangan lupa perusahaan harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi kejadian tidak terduga. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko tingkat keparahan akibat kesalahan teknis sehingga dapat ditangani lebih awal sebelum menimbulkan korban jiwa. 4. Pemantauan lingkungan kerja Setelah mempersiapkan peralatan pendukung teknis keselamatan kerja, tidak kalah penting melakuakn pemantauan lingkungan area kerja para karyawan, disatu sisi guna meningkatkan produktivitas. Dampak aspek lingkungan yang teratasi dengan baik, tentu bukan tidak mungkin perusahaan juga memiliki produktivitas yang tinggi. Bagian bagian yang tidak boleh luput dari pemantauan biasanya dicek pada intensitas cahaya, kebersihan dan sanitasi area, polusi, dan lain lain. 5. Program sertifikasi karyawan Progam sertifikasi karyawan umumnya berlaku untuk para pekerja yang memiliki tingkat resiko kecelakaan tinggi, khususnya operator alat berat seperti dumptruck, excavator, dan lainnya. Biasanya, sertifikasi ini juga termasuk salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan sehingga mudah ditemukan instansi pemerintah maupun swasta yang mengadakan progam tersebut. Selain personel teknis, personel non teknis juga perlu disertifikasi untuk mengetahui kompetensi dibidangnya dengan sertifikasi BNSP. 6. Menjamin keselamatan tamu Jangan lupakan keamanan dan keselamatan tamu yang sering melakukan visit atau kunjungan ke area proyek. Sеlаіn memberikan jaminan keselamatan untuk pekerja internal, keselamatan tamu yang berkunjung ke area pertambangan juga menjadi tanggung jawab perusahaan. Komite K3 ini harus memberikan panduan selama perjalanan bagi para tamu hingga mereka selesai melakukan kunjungan ke area pertambangan. Penutup Nah itulah ulasan informatif seputar paparan keselamatan kerja di tambang yang patut diketahui oleh pihak perusahaan maupun para pekerja tambang. Dengan meningkatkan keamanan serta keselamatan untuk para bersama, resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat ditekan. Ingat, Tidak ada nyawa seharga batu bara. EkoGunarto Kepala Sub Bidang Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batu Bara UNTUK mencegah terjadinya kecelakaan kerja, peningkatan keselamatan di pertambangan terus didorong. Meski efisiensi berjalan terus, pelaku usaha diminta tidak mengabaikan standar keselamatan. “Sebaliknya aspek keselamatan harus mampu membawa
TANA PASER – Sungguh nahas nasib seorang pekerja tambang batu bara di Kabupaten Paser, karyawan subkontraktor bernama Aliyas Wiranata 56 alami kecelakaan saat bekerja hingga meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 2022 lalu, berada di lahan konsesi Kendilo Coal Indonesia KCI yang telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK, di Desa Lolo, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Diketahui korban merupakan karyawan subkontraktor PT Paser Buen Kesong PBK, sebagai operator alat berat jenis D85E-SS atau Bolldozer, warga Kecamatan Tanah Grogot. Baca juga Kecelakaan di Kaltim, 2 Pengendara Motor di Bontang Tabrak Pot Bunga Jatuh Terlempar Tak Sadar Diri Kakak korban, Saodah menyampaikan bahwa ayah 3 anak itu meninggal akibat terkena benturan keras pada bagian penggerak unit undercarriage. Kala itu, unit yang biasa korban operasikan mengalami perbaikan. "Diduga karena kecelakaan kerja, kami juga tidak menyangka bisa seperti itu. Kami diceritakan oleh mekanik yang waktu itu memperbaiki alatnya, sedih pastinya namun mau bagaimana lagi," kata kakak korban Saodah mengikhlaskan. Pihak keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian korban, namun Saodah mengaku khawatir atas masa depan ketiga orang anak saudaranya itu. "Kasihan anak-anaknya jadi yatim piatu, ibunya terlebih dulu meninggal, kemudian bapaknya. Terus bagaimana kehidupan mereka nanti, sekolah dan tempat tinggalnya," luap Saodah. Baca juga Kecelakaan di Kaltim, Dua Pria Tewas Alami Kecelakaan Tunggal di Jalan Poros Tenggarong-Samarinda Dijelaskan, keluarga besar korban beserta kerabatnya juga telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan pada 4 Juni 2022 lalu. Namun, belum ada realisasi atas kesepakatan yang telah dilakukan. Dengan adanya kejadian itu, dikatakan Saodah, keluarga beserta kerabatnya telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan pada Kamis 4/6/2022 lalu. Tapi hingga kini belum ada itikad baik dari hasil kesepakatan saat mediasi berlangsung. "Kemarin sudah ada mediasi, namun belum ada tindaklanjutnya seperti apa. Kami sabar saja, yang penting kami jangan dibuat khawatir," beber Saodah. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Paser, Madju Simangunsong mengaku belum menerima laporan atas peristiwa tersebut. Baca juga Kecelakaan Maut di Kalsel, 2 Pemuda Berboncengan Tewas Saat Ingin Menyalib Motor di Depan "Sampai saat ini kami belum terima laporan secara resmi, dengar pun belum. Kalau ada kejadian biasanya ada laporan, itu menyangkut pengawasan, kalau kita menangani masalah hak," terangnya. Meski demikian, Disnakertrans Paser memastikan akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi menyoal peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi. “Kalau ada peristiwa kecelakaan kerja, itu merupakan ranah pengawas, sementara bagian pengawasan ada di Disnakertrans Provinsi," sebutnya. Kewenangan daerah, kata Madju menindaklanjuti peristiwa tersebut setelah menerima hasil laporan dari Pengawas Ketenagakerjaan. "Untuk pemeriksaan dan investigasi kasus akan ditangani Provinsi, kalau kita setelah proses itu dilakukan. Jadi kita koordinasi dulu ke Provinsi," tutur Kadisnakertrans Paser. * Artikel ini telah tayang di dengan judul Pekerja Tambang di Paser Tewas Akibat Kecelakaan Kerja, Korban Tinggalkan 3 Orang Anak.
SAMBOJA- Tiga orang dinyatakan hilang tertimbun longsor diduga karena kecelakaan kerja di Samboja pada Rabu (27/1) malam. Mereka tertimpa tanah sedalam 40 meter. Kecelakaan Tambang di Samboja, Truk dan Alat Berat Ikut Tertimbun. Tiga Korban Longsor Tambang Batubara di Samboja Belum Ditemukan. Tweet. foto: ilustrasi. Pekerja dengan pengalaman kerja kurang dari tiga tahun paling banyak menjadi korban,Pekanbaru ANTARA - Kepala Inspektur Tambang Indonesia Sri Raharjo menyatakan ada 24 pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di pertambangan mineral dan batubara minerba di Tanah Air selama tahun 2019. "Pada 2019 kecelakaan 62 persen di tambang mineral. Yang mati di tambang batubara ada sembilan, dan 15 di tambang mineral," kata Sri Raharjo yang juga Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM, pada Forum Kepala Teknik Tambang dan Inspektur Tambang Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis. Baca juga Polres Garut dalami kasus kecelakaan kerja di jalur rel kereta api Ia mengatakan sejak 2018 jumlah kecelakaan pada pertambangan mineral lebih banyak dibandingkan pertambangan batubara. Kondisi pada tahun 2019 pertambangan mineral mengungguli pertambangan batubara pada setiap kategori kecelakaan. Total kecelakaan kerja di tambang mineral ada 90 kasus, dan di tambang batubara ada 67 kasus. Dari jumlah tersebut, kecelakaan maut di tambang minerba menghilangkan 15 nyawa pekerja, sedangkan kasus kematian di tambang batubara ada sembilan orang tewas. Baca juga TKW korban kecelakaan kerja di Arab Saudi akhirnya tiba di Sukabumi Kecelakaan berat di tambang mineral ada 55 kasus, sedangkan di batubara 50 kasus. Sedangkan kasus kecelakaan ringan ada 20 kasus di tambang mineral, dan delapan kasus di tambang batubara. Baca juga Pekerja migran asal Magetan alami kecelakaan kerja di Taiwan Ia mengatakan perusahaan jasa pertambangan memiliki andil yang signifikan dalam terjadinya kecelakaan tambang, yakni 79 persen kontraktor dan empat persen subkontraktor. "Pekerja dengan pengalaman kerja kurang dari tiga tahun paling banyak menjadi korban," katanya. Kondisi tidak aman yang paling sering menyebabkan terjadinya kecelakaan adalah alat atau sistem pengaman yang tidak ada, tidak lengkap, dan tidak berfungsi dengan baik. Jumlahnya mencapai 19 persen dari total kecelakaan. Selain itu ada kondisi lereng kritis menjadi penyebab kecelakaan, yakni mencapai 14 persen. Kemudian tindakan tidak aman yang paling sering memicu terjadinya kecelakaan adalah bekerja dengan posisi tidak benar 22 persen, dan tidak mengikuti prosedur kerja 17 persen. Kepala Seksi Keselamatan dan Pertambangan Ditjen Minerba, Dwinanto Herlambang ST tengah pada Forum Kepala Teknik Tambang dan Inspektur Tambang Provinsi Riau, di Pekanbaru, Kamis 30/1/2020 ANTARA/FB Anggoro Ia menambahkan perusahaan tidak bisa hanya menyediakan alat keselamatan dan alat pelindung diri APD lalu mengharapkan kecelakaan kerja bisa nihil. Penyediaan APD dan alat keselamatan seharusnya berada pada urutan paling akhir dalam hirarki manajemen risiko. Herlambang mengatakan urutan paling atas adalah rekayasa teknik, kemudian administrasi berupa pemilihan tenaga kerja kompeten, pengaturan jam kerja, rambu-rambu keselamatan, rotasi kerja, pembatasan jam kerja, penempatan orang dan penempatan tugas. Selain itu, perlu ada praktek kerja berupa prosedur kerja yang sesuai standar, cara kerja dan pelatihan. "Perusahaan jangan hanya bisa berpesan ke pekerja, jangan lupa APD saja jangan sampai celaka. Itu tidak akan jadi jaminan," kata FB AnggoroEditor Heru Dwi Suryatmojo COPYRIGHT © ANTARA 2020 . 477 103 33 429 315 393 100 137

kecelakaan alat berat tambang