1 Bila air maninya tidak keluar atau vagina sang wanita kering (tidak basah) seperti yang dinyatakan, maka tidak wajib mandi. 2. Bila hanya menempelkan saja tanpa intercourse, dan air maninya tidak keluar, maka yang bersangkutan tidak wajib mandi. 3. Bila air maninya keluar, walaupun tanpa intercourse, maka ia wajib mandi. 4. Mandi Wajib Apa yang dimaksud dengan perihal tersebut?– Pembaca yang kami banggakan dalam kesempatan ini akan menerangkan tentang pengertian mandi wajib. Dan dalam Pembahasan kami kutip keterangnnya dari fiqih madzhab syafi’i. Mandi Wajib Apa yang dimaksud dengan perihal tersebut? Mandi wajib adalah mandi yang di wajibkan oleh Syara’, yang melakukannya adal wajib. Dan apabila seseorang yang sudah berada diposisi wajib mandi, maka apabila tidak melakukannya tentu dia berdosa. Mukadimah بِسْمِ اللهِ الرّحمن الرّحيم السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ. الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مَنْ لَّا نَبِيَ بَعْدَهُ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ Para muhiibbiin yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala. Segala Puji bagi Allah. Sholawat salam atas Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam. Semoga kita semua baik kami sebagai penulis, demikian juga antum semua yang membaca artikel ini senantiasa dalam lindungabn-Nya. Aamiin ya Robbal aalamiin. Baiklah kita langsung saja pada uraian sesuai tema di atas sebagai berikut; Mandi Wajib Mandi artinya adalah mengalirtkan air ke seluruh badan. Sedangkan “Wajib” ialah sesuatu hal yang harus dilakukan. Jika tidak melakukannya tentu ada sangsinya. “Mandi wajib” menurut ketentuan syara’ Artinya; Mandi yang harus dikerjakan akibat telah mengerjakan sesuatu, atau terkena oleh penyebab yang mewajibkan mandi. Dan bagi seseorang yang telah diwajibkan mandi menurut syara’, lalu kemudian tidak melakukannya maka sholatnya tidak diterima oleh Allah meskipun dia telah berwudhu secara sempurna. Dan jika seorang muslim sholatnya tidak sah, maka semua amalan-amalan sholih lainnya sangat diragukan nanti pada yaumil hisab. Kemudian apa saja syarat supaya sahnya mandi wajib tersebut? Tampa basa basi langsung saja kita sampaikan jawabannya. Syarat sahnya mandi wajib Mandi wajib dinyatakan tidak sah apabila belum terpenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan menurut syara’. Dan baru dinyatakan sah dan bersih dari hadats besarnya jika ketentuannya sudah dipenuhi. Adapun beberapa ketentuan sahnya mandi wajib ialah; Airnya harus bersih dan tidak musta’mal yakni bekas dipakai untuk menghilangkan hadats, kecuali air yang sudah mencapai 2 kulah. dan Jika tidak menemukan air yang dibolehkan oleh syara’, maka beralih ke tammum. Harus terpenuhinya beberapa fardhunya mandi wajib. Fardhunya mandi wajib Adapun Fardhunya Mandi Wajibitu ada tiga iaitu Niat. Menghilangkan najis, jika memang pada badan orang yang mandi itu terdapat najis. Meratakan air ke seluruh rambut dan kulit seluruhbadan. Demikian itu diterang dalam Taqrib sebagai berikut; وَ فَرَائِضُ الْغُسْلِ ثَلَاثَةُ اَشْيَاءَ، النِيَةُ، وَاِزَالَةُ النَّجَاسَةِ اِنْ كَانَتْ عَلَى بَدَنِهِ، وَاِيْصَالُ الْمَاءِ اِلَى جَمِيْعِ الشَّعَرِ وَالْبَشَرَةِ Yang artinya dan adapun beberapa fardhunya mandi itu adalah tiga perkara, iaitu; Niat. Menghilangkan najis bila di badannya terdapat najis. Mengalirkan air ke seluruh badan sampai menembus kulit. Pengertia Niat Dalam masalah niat ini terdapat perbedaan. Ada yang harus diucapkan, ada yang sunnah diucapkan dan ada pula yang tidak perlu mengucapkannya. Pada artikel ini penulis memilih pada yang mensunnahkan talafudz bin-niat yakni sunnah mengucapkan niat. Sedangkan wajibnya niat itu harus ada pada hati yang bersangkutan. Wajib hukumnya niat tersebut dibarengkan dengan awal dibanjurkannya air ke ba dan baik dimulai dari atas maupu dari bawah tergantung keadaannya. Jika niat tersebut baru dilakukan setelah mengalirkan air ke permulaan yang dibasuh maka wajib hukumnya menglangi. Denikian ini diterangkan dalam fathul qorib sebagai berikut; وَتَكُوْنُ النِّيَةُ مَقْرُوْنَةً بِاَوَّلِ الْفَرْضِ وَهُوَ اَوَّلُ مَا يُغْسَلُ مِنْ اَعْلَى الْبَدَنِ اَوْ اَسْفَلِهِ فَلَوْنَوَى بَعْدَ غُسْلِ جُزْءٍ وَجَبَ اِعَادَتُهُ Niat tersebut harus dibaca berbarengan dengan permulaan fardhu, yaitu permulaan sesuatu yang dibasuh dari arah bagian atas badan atau bagian arah bawahnya. Seandainya orang itu niat sesudah membasuh sebagian anggauta badan maka wajib mengulangi pembasuhan sebagian anggauta badan tersebut. Lafadz Niat Mandi Wajib Melafadzkan niat itu boleh dengan bahasa daerah masing-masing. Akan tetapi alangkah lebih baiknya lafdznya disamakan dalam satu bahasa iaitu bahasa arab. Mandi wajib itu ada banyak penyebabnya. Jika penyebabnya karena hub pasutri, maka yang bersangkutan adalah junub. Adapun lafadznya adalah sebagai berikut; بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنْ جَمِيْعِ الْبَدَنِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى Bismillahir rohmanir rohiim Nawaitul-Ghusla Lirpf’il hadatsil akbari an jami’il badani fardhol lillahi ta’ala Artinya Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Aku niat mandi karena untuk menghilangkan hadats yang lebih besar dari seluruh badan fardhu karena Allah. Atau seperti berikut نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْجَنَابَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى Bismillahir rohmanir rohiim Nawaitul-Ghusla Lirpf’il hadatsil janabati fardhol lillahi ta’ala Artinya Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats janabat fardlu karena Allah. Selain dari fardhunya mandi tersebut juga masih ada sunnah sunnahnya yang mesti antum ketahui. Untuk mengetahuinya silahkan antum klik pada link ini ⇒ Fardunya Mandi Demikian Uraian kami tentang Mandi Wajib Apa yang dimaksud dengan perihal tersebut? – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraia kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya. بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Bukharino. 8 dan Muslim no. 16) Hadits diatas menyebutkan bahwa Haji termasuk kedalam salah satu pondasi Islam (Rukun Islam) yang mana melaksanakan kelima rukun Islam wajib hukumnya bagi seorang Muslim. Dengan adanya penyebutan Haji dalam hadits tersebut, ini menunjukkan bahwa hukum Haji adalah wajib sebagaimana rukun Islam yang lainnya.

Ilustrasi mandi wajib Foto iStockMandi wajib merupakan salah satu amalan yang harus diperhatikan dan dikerjakan oleh umat Muslim ketika dalam kondisi junub. Umat Muslim wajib menunaikannya agar setiap ibadah yang dilakukan sah dan diterima Allah SWT. Sebelum mengerjakannya, ada syarat sah dan tata cara yang harus diperhatikan. Mengutip buku Fiqih for Kids oleh Meti Herawati, syarat sah mandi wajib adalah membaca niat. Dasarnya adalah dalil aqli yang menyatakan bahwa mandi wajib merupakan ibadah yang telah ditentukan cara-caranya oleh syariat. Berikut penjelasan soal bacaan niat mandi wajib dan tata caranyaNiat Mandi WajibNawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta' Aku berniat mandi sunah bulan Ramadan karena Allah Ta’ bacaan niat mandi wajib di luar bulan Ramadhan adalahNawaitul ghusla li raf’il hadatsil "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."Tata Cara Mandi WajibMengutip buku Ngopi Bareng Ustaz, berikut tata cara mandi wajib yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Membersihkan kemaluan dan anus2. Bersiwak atau menggosok gigi4. Niat seiring dengan mengalirkan air dari kepala5. Siram bagian bahu kanan dan bahu kiri6. Ratakan air dengan tangan kanan yang sudah bersih, hindari menyentuh kemaluan7. Ulangi hingga tiga kali8. Selanjutnya, bergeser ke tempat kering untuk membasuh kedua kaki seperti membasuh kaki saat berwudhu10. Membaca doa yang sama seperti doa setelah berwudhu.

Dalamhal keluarnya air mani, Sayyid Sabiq mengatakan : a. Jika mani keluar tanpa syahwat, tetapi karena sakit atau cuaca dingin, maka ia tidak wajib mandi. b. Jika seseorang bermimpi namun tidak mendapatkan air mani maka tidak wajib baginya mandi, demikian dikatakan Ibnul Mundzir. c. Jika seseorang dalam keadaan sadar (tidak tidur) dan
Menyucikan diri adalah hal penting bagi umat muslim karena jadi syarat sah beribadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an dan sebagainya. Cara mensucikan diri dari hadas kecil dan hadas besar sesuai ajaran islam adalah mandi wajib, atau juga biasa disebut mandi besar. Tidak jauh berbeda dengan amalan lain dalam islam, ada pula rukun mandi wajib yang harus dilakukan untuk menyucikan diri dari kondisi junub. Rukun mandi wajib ini jadi syarat sah mensucikan diri agar bisa kembali melakukan ibadah. Rukun Mandi Wajib Tata cara mandi wajib dalam Islam secara teknis telah diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang cara bersuci yang benar. Oleh karena itu, ada rukun mandi wajib sesuai ajaran Nabi SAW dalam praktik dari sejarah sumber daya manusia. Berikut ini beberapa rukun mandi wajib dalam tata cara melakukannya berdasarkan riwayat HR. Muslim dan Bukhari 1. Berniat Untuk Mengangkat Hadas Besar Mandi wajib juga dimulai dengan niat mengangkat hadas yang besar, termasuk mandi wajib. Kemudian, kita bisa membaca Bismillah sebagai awal untuk membersihkan diri. Kita tahu segala macam kegiatan, jadi kita harus memulai dengan Bismillah. 2. Niat Wajib Mandi Setelah Berhubungan Seks Berikut niat yang harus diucapkan sebelum melakukan mandi wajib setelah berhubungan seks “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta’ala” Artinya “Dengan menyebut nama Allah aku berniat mandi untuk membersihkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta’ala” 3. Niat Mandi Wajib Setelah Haid atau Nifas Jika hadas utama yang terjadi pada seorang wanita disebabkan oleh keluarnya darah dari organ intim setelah haid atau nifas, maka wajib melakukannya dengan niat sebagai berikut “Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi ta’ala” Artinya “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta’ala” Setelah menyatakan niat kamu, lanjutkan prosedur yang ada. Prosedurnya sendiri sama untuk pria dan wanita. 4. Membasuh Semua Bagian Tubuh yang Terlihat Suatu hari, Ummu Salamah RA, bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana cara mandi dan berkata “Mandilah engkau ambil tiga raup air ke arah kepala. Kemudian ratakannya seluruh badan. Maka dengan cara itu, sucilah engkau” HR Muslim Basuhlah seluruh bagian tubuh termasuk kulit dan rambut dengan air dan sebarkan semua air pada rambut hingga ke akar-akarnya. Tidak hanya itu, kamu perlu membasahi seluruh tubuh sebelum dan sesudahnya, termasuk rambut, kuku, seluruh rambut, telinga, dan alat kelamin. 5. Kondisi Rambut Tidak Diikat atau Terurai Rukun mandi wajib selanjutnya adalah kondisi rambut terurai atau tidak diikat. Ini dimaksudkan untuk membersihkan seluruh tubuh, tetapi jika rambut diikat ke belakang, tidak semua bagian terkena air, maka mandi wajib tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Selain itu juga, dianjurkan agar wanita mencukur rambut kemaluan mereka segera setelah menstruasi. Dari sudut pandang Islam, mencukur bulu kemaluan sangat dianjurkan baik bagi wanita maupun pria, karena penting untuk menjaga kebersihannya agar tidak meninggalkan kotoran. Namun, meskipun mencukur rambut dan rambut sangat dianjurkan dalam Islam, perlu dipahami sekali lagi bahwa itu berbeda dengan mencukur alis. 6. Penggunaan Wewangian Bagi Wanita Pasca Menstruasi Perlu ditegaskan kembali bahwa ini bukan kewajiban, juga bukan sunnah. Berbagai jenis wewangian tersedia untuk wanita. Hal ini memungkinkan kamu untuk menambahkan aroma harum pada alat kelamin yang sebelumnya terkena darah menstruasi. Pada zaman Nabi sendiri, mereka biasanya menggunakan bunga kasturi. Di sisi lain, saat ini ada banyak sari bunga dan aroma lain yang menyucikan, harum dan bersih. Tata Cara Mandi Wajib Berikut ini adalah tata cara mandi wajib yang baik menurut Nabi Muhammad SAW yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim Bersihkan tangan terlebih dahulu sebelum nantinya digunakan untuk mandi atau dimasukkan ke dalam tempat penampungan air. Gunakan tangan kiri untuk membersihkan kemaluan dari sisa-sisa kotoran yang masih menempel. Setelah selesai membersihkan area kemaluan, maka bersihkan tangan dengan sabun hingga bersih. Lalu, berwudhu dengan tata cara yang benar sesuai dengan aturan serta rukunnya, seperti halnya saat kita akan menunaikan sholat. Membasuh kepala sebanyak tiga kali. Keramas dimulai dari kepala bagian kanan kemudian ke arah kiri dan sampai ke bagian sela-sela rambut agar benar-benar bersih. Bilas dengan air bersih dari badan bagian kanan baru ke arah sebelah kiri. Buku Ringkasan Fiqih Islam Ibadah & Muamalah yang ditulis Saleh Bin Al-Fazan ini bisa kamu jadikan referensi belajar tentang fiqih tentang mandi wajib berdasarkan hukumnya yang lengkap dan ringkas. Buku ini bisa kamu pesan dan beli Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon

Kebiasaanhidup sehat yang teratur dan dikerjakan secara kontinu akan dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kebiasaan ini meliputi makan dan mandi yang teratur, cuci makan sebelum makan, gosok gigi, dan cuci muka sebelum tidur, kebiasaan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, dan masih banyak lagi.

Ilustrasi pancuran kamar mandi. Foto tookapic via PixabayDalam Islam, mandi wajib dibahas secara tuntas pada bab kajian thaharah. Anjuran dan perintahnya telah termaktub dalam surat Al-Maidah ayat 6. Dalam potongan ayat tersebut, Allah Swt berfirman“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah.” QS. Al Maidah 6.Mengutip buku Sudah Mandi Wajib Haruskah Wudhu Lagi? oleh Saiyid Mahadhir, mandi wajib merupakan proses membersihkan diri yang sifatnya wajib bagi umat Muslim yang berhadas besar. Ketentuannya telah banyak disebutkan dalam kitab fikih oleh para yang mengatakan bahwa sebelum melaksanakan mandi wajib, umat Muslim dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Benarkah demikian? Simak artikel berikut untuk mengetahui Berwudhu Sebelum Mandi WajibMengutip buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa oleh KH. Muhammad Solikhin, hukum berwudhu sebelum mandi wajib adalah sunnah. Ketentuan ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinyaIlustrasi pancuran kamar mandi. Foto PublicDomainPictures via Pixabay“Rasulullah SAW apabila hendak mandi setelah melakukan hubungan badan, maka beliau mulai dengan membasuh kedua telapak tangan, lalu menuangkan air dan membasuh tangan kanan lalu tangan kiri, mencuci kemaluannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk melakukan shalat” HR. al-JamaahKarena hukumnya sunnah, umat Muslim yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala. Jika tidak dikerjakan, tidak akan mendapatkan begitu, alangkah lebih baik jika umat Muslim mengerjakan seluruh sunnah yang dianjurkan kepadanya. Ini bisa mendatangkan banyak keutamaan dan juga Buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, berikut adalah urutan mandi wajib yang benar beserta sunnahnya yang harus dipenuhi umat Muslim apabila ingin menghilangkan hadas besarنَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَNawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’alaArtinya Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ Mandi Air Hangat. Foto ShutterstockBersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan serta kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya menggunakan tanah atau gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika akan sholat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh bersihkan sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena hukum berwudhu sebelum mandi wajib?Bagaimana niat mandi wajib?Apa itu mandi wajib? 5Rukun Puasa Ramadan yang Wajib Diketahui. 1. Niat. Niat puasa artinya keinginan untuk menjalankan ibadah puasa. Dalil wajib dari berniat yaitu sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih). At Tabyiit yaitu berniat pada malam hari sebelum Subuh datang.
- Bagaimana jika pasangan suami-istri yang berhubungan badan malam hari, lupa mandi wajib menjelang subuh pada bulan puasa Ramadhan? Apakah mandi junub boleh dikerjakan ketika pasangan tersebut bangun sekitar jam 9 atau 10 pagi?Hakikat puasa adalah menahan diri. Dalam Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazali, secara syara' puasa dimaknai sebagai menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa disertai niat tertentu sepanjang siang hari, atau sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbenamnya yang terkena kewajiban puasa pada bulan Ramadhan adalah dia yang beragama Islam, baligh, berakal, dan mampu berpuasa. Dengan demikian, puasa tidak wajib bagi orang yang memiliki sifat Fathul Qarib, terdapat 4 fardhu puasa. Yang pertama, niat di dalam hati. Jika puasa yang dikerjakan adalah puasa fardhu seperti Ramadhan, maka niat mesti dilakukan pada malam hari. Fardhu kedua adalah menahan makan dan minum. Jika lupa, maka puasa tetap sah. Namun, jika sengaja, puasa ketiga adalah menahan diri dari melakukan jima’ hubungan badan suami-istri dengan sengaja. Jika melakukan jima’ dalam keadaan lupa, hukumnya sama seperti makan dalam keadaan lupa. Terakhir, fardhu keempat adalah menahan dari muntah dengan sengaja. Hubungan suami istri di siang hari otomatis membatalkan puasa. Bahkan, jika seorang suami berhubungan badan dengan istrinya, ia tidak hanya dikenai kewajiban membayar puasa ganti pada hari lain. Ia juga dikenai denda berpuasa selama 60 hari berturut-turut, atau jika tidak mampu, memberi makan untuk 60 memberikan keringanan kepada suami istri selama bulan Ramadhan. Melalui surah Al-Baqarah ayat 187, hubungan suami istri dapat tetap dilakukan pada malam hari ketika tidak sedang berpuasa. Artinya, antara waktu setelah berbuka hingga sebelum terbitnya fajar waktu subuh. اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ Latin Uḥilla lakum lailataṣ-ṣiyāmir-rafaṡu ilā nisā`ikum, hunna libāsul lakum wa antum libāsul lahunn, 'alimallāhu annakum kuntum takhtānụna anfusakum fa tāba 'alaikum wa 'afā 'angkum, fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl, wa lā tubāsyirụhunna wa antum 'ākifụna fil-masājid, tilka ḥudụdullāhi fa lā taqrabụhā, każālika yubayyinullāhu āyātihī lin-nāsi la'allahum yattaqụn Artinya, "Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa,". Setelah berhubungan badan pada malam hari bulan Ramadhan, ada kalanya manusia lupa untuk mandi wajib hingga datangnya waktu puasa. Padahal, hal ini menjadi salah satu syarat sahnya sholat, terutama bagaimana dengan yang demikian? Apakah orang yang baru mandi wajib pada jam 9 pagi masih tetap sah puasanya? Hukum Mandi Wajib Puasa Ramadhan Mandi wajib atau biasa disebut dengan mandi junub merupakan perintah untuk membersihkan diri dari hadas besar dengan cara tertentu sesuai dengan syariat dalam Islam. Penyebab hadas besar di antaranya ialah berhubungan suami istri, haid, nifas, mimpi basah, hingga keluar wajib diperlukan sebagai syarat untuk melakukan sejumlah ibadah, seperti sholat dan membaca Al-Qur'an. Namun demikian, tidak ada ketentuan bahwa orang yang berpuasa harus mandi wajib terlebih dahulu sebelum subuh ketika dalam kondisi berhadas pula ketika melewati subuh. Puasa dianggap tetap sah meskipun orang tersebut belum mandi wajib dan telah memasuki waktu awal puasa atau setelah lewat subuh. Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad saw. juga pernah mengalami masalah demikian. Dikisahkan dari Aisyah dan Ummu Salamah, Rasulullah pernah menjumpai pagi hari dalam kondisi junub karena jima', kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa," HR Muttafaq Alaih. Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah menyebutkan,"Rasulullah tidak mengqadha". Tidak mengqadha di sini bermakna bahwa Nabi tidak mengganti puasa tersebut. Artinya, puasa tadi tetap sah meskipun Rasulullah dalam keadaan junub ketika sudah tiba waktu versi lainnya, Aisyah pernah berkata, "Waktu fajar di bulan Ramadhan sedang beliau dalam keadaan junub bukan karena mimpi, maka mandilah mandi janabat beliau dan kemudian berpuasa," HR. Muslim. Lupa Mandi Wajib Saat Puasa Ramadhan Apa Boleh Jam 9 Pagi? Berdasarkan sejumlah sumber di atas, maka puasa seseorang akan tetap sah meskipun ia belum mandi wajib hingga terbitnya fajar ketika dalam kondisi puasa. Artinya, puasa tetap sah apabila mandi wajib itu baru dilakukan pada jam 9 demikian, jika pasangan suami-istri mandi wajib pada jam 9 atau 10 pagi, berarti mereka melewatkan shalat subuh yang hukumnya wajib. Pasalnya, seseorang baru bisa menjalankan shalat jika ia sudah terbebas dari hadas besar dengan mandi wajib tersebut. Junub termasuk kondisi seseorang memiliki hadas besar. Pasangan suami-istri akan rugi jika mereka menunda mandi junub lantas mengabaikan shalat subuh. Padahal, shalat adalah amal pertama yang dihisab dari seseorang pada Hari karenanya, mandi wajib sebaiknya segera dilakukan sebelum waktu subuh selesai. Dengan demikian, puasa tetap sah, dan pasangan suami-istri tidak lantas melewatkan shalat subuh. - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Fitra Firdaus
Merupakanrangkaian amalan yang dikerjakan dalam ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya, akan tetapi harus membayar dam. Berdosa jika sengaja meninggalkan dengan tidak ada uzur syar'i. Berikut ini 5 Wajib haji, yaitu: Ihram, yakni niat berhaji dari miqat. Mabit di Mudzdalifah. Mabit di Mina. Melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah

Mandi wajib atau yang sering disebut mandi junub adalah mandi yang harus dilakukan oleh seorang muslim dengan tujuan untuk membersihkan dirinya terhadap hadast besar dengan melaksanakan rukun-rukun yang talah ditetapkan. Mandi wajib ini berlaku untuk laki-laki maupun Mandi Wajib Wanita yang Setelah HaidBerikut ini ada beberapa rukun yang harus dilakukan ketika ingin membersihkan hadas besar dengan cara mandi wajib. Diantaranya yaitu1. Niat Mandi Besar Niat mandi wajib ini tidak perlu diucapkan dengan lisan karena sudah cukup diucapkan dalam hati saja. Secara singkat niat mandi wajib dapat dilafazkan seperti berikut iniNawaitul ghusla lirafil hadatsil akbari fardhal lillaahi taalaTerjemahannya Sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib kerana Allah Taala. Yang terpenting dalam niat yaitu kita meniatkan karena Allah, tidak harus diucapkan dalam bahasa Arab apabila kita belum bisa atau belum diatas tersebut dapat digunakan untuk semua mandi wajib karena menggunakan kata akbari. Sehingga apabila mengaharuskan mandi wajib dengan sebab apapun, menggunakan lafaz niat diatas tersebut sudahlah tetapi ada juga niat dengan lafaz lain yang secara penggunaannya lebih mengkhususkan. Bagi wanita yang mandi wajib karenam sedang hadas haid, untuk niat mandi wajibnya dapat menggunakan lafaz berikutSengaja aku mandi wajib untuk membersihkan hadas haid karena Allah Taala. Sedangkan bagi wanita setelah nifas, dapat menggunakan niat mandi wajib dengan lafaz berikutSengaja aku mandi wajib untuk membersihkan hadas nifas karena Allah Menghilangkan Kotoran dan Najis pada Tubuh Apabila terdapat najis pada tubuh, kita dapat membasuhkan bersamaan dengan mandi wajib. Jika najis sudah bisa hilang hanya dengan diguyur. Akan tetapi jika dikawatirkan najis tersebut tidak bisa hilang hanya dengan diguyur air, maka dibersihkan dahulu tentu lebih Meratakan Air Ke Seluruh Anggota Tubuh Meratakan air ke seluruh anggota tubuh yang terlihat termasuk juga semua lipatan yang ada pada tubuh. Semua anggota tubuh itu meliputi rambut, kulit dan seluruh bulu tubuh termasuk bulu-bulu yang lebat maupun yang Mandi Wajib Wanita Setelah Haid Islam memandang haid itu adalah sesuatu yang najis dan sebagai penghalang seorang wanita dalam melakukan ibadah spiritual yaitu sholat dan puasa. Oleh karena itu ketika haid telah selesai maka seorang wanita diwajibkan untuk bersuci dengan cara yang kita kenal dengan istilah mandi wajib haid. Tata cara pelaksanaan mandi wajib setelah haid haruslah sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam melalui hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ada seorang wanita yang bertanya kepada Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang mandi wajib wanita dari haid. Maka Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya tata cara bersuci, dengan bersabdaHendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata Bagaimana caranya aku bersuci dengannya? Beliau bersabda Maha Suci Allah bersucilah Maka Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata Ikutilah usaplah olehmu bekas darah itu dengannya potongan kain atau kapas. HR. Muslim 332.

. 195 293 70 253 402 176 383 499

ketentuan yang harus dikerjakan ketika mandi wajib disebut